Selasa, 06 Desember 2011

Ma’had Qudsiyyah Bakal Datangkan Masdar Farid dan Nasir Abbas

QUDSIYYAH, KUDUS-Rongrongan terhadap agama Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus saja berlangsung. Banyaknya peristiwa peledakan bom yang memakai nama Islam membuat wajah Islam di Indonesia menjadi tercoreng. Bahkan persatuan dan kesatuan bangsa juga terkikis dengan banyaknya aksi-aksi yang banyak menimbulkan korban jiwa.

Padahal, sejak awal Islam memproklamirkan diri sebagai agama yang mengusung idealisme rahmatan lil ‘alamin, agama yang menebar kedamaian untuk semesta. Islam tidak akan mengajarkan teror kepada umatnya, walaupun untuk sebuah kebajikan. Tujuan yang baik mesti diperoleh dengan cara yang baik pula.

Ma’had Qudsiyyah Menara Kudus, sebagai salah satu pondok pesantren di kabupaten Kudus mencoba kembali ingin menyegarkan wawasan Islam yang toleran. Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan menggelar halqah Islam toleran yang mendatangkan KH. Masdar Farid Mas’udi (Rais Syuriah PBNU) dan Nasir Abbas (Mantan Jama’ah Islamiyyah) dalam sebuah diskusi interaktif.

Halqah ini bakal digelar pada Ahad Pon (11/12/2011) di Gedung Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) pukul 08.30 WIB.

Selain itu, acara yang digagas Ma’had Qudsiyyah bekerjasama dengan Nurul Maiyyah Indonesia (MNI) juga mengundang H. Em Nadjib Hassan (Perhimpunan Pemangku Makam Auliya’/PPMA) yang bakal mengurai Islam yang diajarkan walisongo di negeri ini,” tambahnya. Sebagai pembanding, hadir juga pakar hukum dan ilmu politik dari UNDIP semarang, Hasyim Asy’ari serta salah satu perwakilan dari ormas Majlis Tafisr Al-Qur’an (MTA).

Halqah yang mengundang sekitar 500 orang dari berbagai komponen masyarakat di Kudus dan sekitarnya tersebut diharapkan bakal menyegarkan kembali wawasan Islam yang toleran, Islam yang damai, dan rahmatan lil ‘alamin serta memperteguh NKRI. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar