Kamis, 19 April 2012

Santri Ma'had Berkreasi dengan Barang-Barang Bekas

KUDUS-Di saat para siswa kelas XII berkutat dengan Ujian Nasional (UN), para siswa kelas X dan XI Madrasah Qudsiyyah Kudus juga tak kalah kreatif dalam mengisi liburan. Para siswa yang merupakan santri Ma’had (Pesantren) Qudsiyyah Kudus melaksanakan kegiatan ekstra mengolah barang-barang bekas menjadi karya seni.


Bertempat di aula Ma’had Qudsiyyah Kelurahan Kerjasan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus selama tiga hari mulai Senin (16/4/2012) hingga Rabu (18/4/2012) sekitar 60 santri memanfaatkan liburan dengan praktik mengolah barang bekas. Dengan dipandu salah satu seniman yang tergabung dalam komunitas Paku (Perupa Kudus), Cipto Santo, para santri tersebut diajar untuk praktik membuat undangan dari barang-barang bekas.

Barang-barang yang digunakan antara lain kertas-kertas bekas, kardus bekas, pelepah pisang, kertas daur ulang dan sebagainya. Dengan dipadukan beberapa kertas warna serta diberi manik-manik warna para peserta diajari untuk berekpresi membuat undangan.

Dalam kegiatan itu diberikan beberapa teori-teori tentang bagaimana cara memanfaatkan barang-barang bekas untuk menjadi sebuah undangan yang menarik. Selain teori, para santri juga lansung praktik membuat undangan sendiri.

Salah satu santri, Ahdanal Halim menuturkan, kegiatan ini sangat mendidik untuk menyalurkan bakat seni sekaligus menyenangkan. "Ini adalah kegiatan yang mengasikkan," terangnya.

"Selain membuat fikiran fres, kegiatan liburan kali ini mampu mengekspresikan potensi seni santri," tambahnya.


Sementara, Direktur Ma'had Qudsiyyah, KH Fathur Rahman mengungkapkan, konsep kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan waktu liburan pagi hari yang biasanya digunakan para santri untuk sekolah. Kebetulan kali ini adalah berkreasi membuat undangan dari bahan bekas. Tujuannya, tak lain adalah untuk mengasah kemampuan seni santri. "Tak hanya dengan ngaji kitab, para santri juga kita didik dan dipersilahkan mengekspresikan bakat seninya,” terang beliau.

Kegiatan yang melibatkan para seniman Kudus tidak hanya dilaksanakan pada tahun ini. “Tahun lalu kita juga melibatkan para seniman untuk memandu para santri. Tahun lalu itu dipandu untuk kesenian kaligrafi kontemporer, sedang tahun ini difokuskan berkreasi membuat undangan dari barang-barang bekas,” lanjutnya.

Diharapkan melalui kegiatan ini potensi para santri tergali sekaligus menjadi salah satu bekal kretivitas meraka dikemudian hari. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar