Rabu, 15 Juni 2011

SANTRI MA’HAD "NGAJI" KEREDAKSIAN DI RADAR KUDUS


Memanfaatkan waktu liburan panjang madrasah, santri-santri Ma’had Qudsiyyah melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah studi keredaksian di kantor Radar Kudus Jawa Pos. Kegiatan yang diikuti sekitar 30 santri tersebut dilaksanakan pada Selasa malam (14/6/2011).

Para santri yang mayoritas mengenakan sarung, baju koko dan berpeci ini diterima baik oleh GM Radar Kudus, Ganang Rosyidi serta Pimred Radar Kudus, Djoko Edi Suryono. Di hadapan para santri, GM Radar Kudus tersebut meminta pada para santri untuk tetap semangat dan optimis menghadapi kemajuan zaman. “Santri tidak identik dengan katrok dan ketinggalan zaman, santri telah membuktikan diri mampu menghadapi apapun,” ungkap Ganang yang merupakan alumni salah satu pesantren di kota ukir, Jepara.


“Gusdur telah jadi Presiden, Mahfud MD jadi ketua MK, mereka adalah alumni pesantren, dan seorang Ganang yang alumni pesantren juga bisa menjadi pemimpin media massa,” ungkapnya kepada seluruh santri dengan humor khas pesantren.
Diakuinya, kunjungan para pelajar SMA sederajat atau pelajar SMP sederajat ke kantor Radar Kudus memang telah sering dilakukan, tetapi kunjungan para santri dari pesantren baru kali ini terjadi. Hal ini diapresiasi dengan cukup baik. Bahkan, direncanakan media yang terbit di Pantura ini bakal memberikan halaman khusus bagi karya para santri, yang tentu saja bakal melibatkan Ma’had Qudsiyyah serta pesantren-pesantren lain di kota Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Purwodadi.

Sedang Pimred Radar Kudus menekankan kepada para santri untuk selalu belajar membaca dan menulis. Ia menegaskan dalam agama Islam, wahyu ilahi yang muncul pertama kali kepada Nabi Muhammad tak lain adah tentang Iqra’ yang tidak hanya bermakna membaca an sich tetapi juga bermakna membaca dan kemudian dilanjutkan degan menulis.


Dalam acara tersebut para santri juga belajar langsung kepada para wartawan serta para redaktur serta layouter yang sedang mengerjakan tugas untuk penerbitan Radar Kudus esok harinya. Para santri, selain berkesempatan melihat langsung proses penulisan dan editing berita, juga dapat dengan leluasa bertanya kepada para wartawan dan redaktur yang sedang bertugas. Selain itu mereka juga berkesempatan melihat langsung penataan halaman serta perwajahan halaman yang akan terbit keesokan harinya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar