Sabtu, 25 Agustus 2012

Ma’had Qudsiyyah Jalin Kerjasama dengan Ma’had Ali Situbondo

KUDUS – Guna meningkatkan pendidikan, Ma’had Qudsiyyah Menara Kudus bekerjasama dengan santri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo menjalin kerjasama.

Kerjasama ini telah dilakukan pada bulan Ramadhan dengan menggelar seminar dengan tema “Posisi Mashlahah dalam Penetapan Hukum Islam” dengan nara sumber dari alumni Ma’had Aly Situbondo.

Sebagai penutupan, secara resmi dari Santri Ma’had Aly memberikan kenang-kenangan kepada santri Ma’had Qudsiyyah. Kenang-kenangan ini berupa kumpulan lembaran-lembaran buletin Tanwirul Afkar (TA) Ma’had Aly yang telah dibukukan dan dikumpulkan menjadi 5 jilid dengan total 500 edisi.  

Penyerahan kenang-kenangan ini dilakukan pada saat Halal Bihalal IKAQ pada Sabtu (25 Agustus 2012). Perwakilan santri Situbondo, Ahmad Kholil memberikan langsung kepada Direktur Ma’had Qudsiyyah KH Fathur Rahman. Kenang-kenangan ini sebagai bacaan serta wacana santri Ma’had, juga sebagai bahan perbandingan dalam menerbitkan buletin El-Fajr Ma’had Qudsiyyah Kudus. (*)

Kamis, 09 Agustus 2012

SEMINAR RAMADHAN “MEMBINCANG MASHLAHAH”

QUDSIYYAH, KUDUS – Ma’had Qudsiyyah Menara Kudus bekerjasama dengan santri Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Situbondo menggelar kerjasama pada pekan terakhir Ramadhan kali ini. Kegiatan yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2012 di Aula MA Qudsiyyah Kerjasan Kota Kudus ini berbentuk seminar dengan tema “Posisi Mashlahah dalam Penetapan Hukum Islam”.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut adalah para alumni Ma’had Aly Situbondo seperti DR. Abdul Jalil, M.Ag., Taufiq Aulia Rahman, M.H.I., dan Agus Hafidz, M.H.I. selaian dihadiri sekitar seratus santri takhasuus Ma’had, kegiatan tersebut juga dihadiri para santri Situbondo yang tergabung dalam Ikatan Santri Salafiyah Syafi’iyyah (IKSASS) Jawa Tengah, juga beberapa perwakilan dari mahasiswa Kudus, Jepara dan Demak.
Dalam kesempatan tersebut dua narasumber Taufiq dan Agus Hafidz mengurai tentang persoalan mahlaha dilihat dari sisi akademis kontemporer maupun rujukan kitab-kitab salaf karya intelektual para ulama terdahulu. Sedang oleh Abdul Jalil, mengurai persoalan kekinian serta memberikan contoh-contoh kongkrit saat ini yang berhubuhungan dengan mashlahah.
Ma’had Qudsiyyah sendiri dalam program puasa kali ini, selain mengadakan ngaji kitab juga mengadakan kegiatan-kegiatan seminar. Dua kegiatan seminar dilaksanakan tahun ini. Satu pada pekan kedua dan seminar kedua kerjasa sama dengan santri Ma’had Aly tersebut. Sementara ngaji kitab bandongan dengan mengkaji kitab Kifayatul Akhyar setelah Shalat Tarawih dan kitab Bidayatul Hidayah seusai Ashar. Bagi santri ibtidaiyyah dan Tsanawiyah, ngaji kitab Mukhtashir Jiddan setelah ashar dan malamnya setelah sholat Tarawih ngaji kitab Sulamut Taufiq. (*)